Jumat, 17 Agustus 2012

Tentang Neraka

Berawal dari ceramah ustadz di masjid dekat rumah selepas tarawih yang ngena banget. Waktu itu adalah H-4 lebaran. Beliau mengangkat tema berkaitan tentang 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu hari Allah akan menjanjikan pembebasan terhadap api neraka bagi hamba-hamba-Nya yang benar-benar berusaha.

Sekilas sering kali istilah-istilah ini hanya kuamini dan "yayayaya..." kemudian beribadah lagi seperti biasaa, standar. Namun malam itu beda. Ustadznya menyampaikan dengan suara lantang dan sangat mengena. Saya rasa mungkin semua jamaah saat itu langsung tersadarkan dari tidur nyenyak dan panjangnya selama ini, as me :'(

Beliau menggambarkan dengan gamblang bagaimana nantinya ketika datang hari kita dihisab. Ternyata telah diceritakan di Q.S Maryam ayat 68-72:
"68. Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.
 69. Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
 70. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka.
71. Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. 
Dalam Ar-Rahman ayat 44 juga disebutkan:
55: 44. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. 
Lihat di ayat 71 Surat Maryam, "dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu".
Semua kita akan melihatnya. Akan berlutut dan menangis pada Allah, minta dihindari dari apinya yang bergejolak.
Allah hanya akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa. Lantas apakah kita satu di antaranya?
Lalu kemudian kita semua akan melewati sidratal muntaha dalam berbagai macam keadaan.

Ada yang berjalan merangkak,
Ada yang tela melewati setengahnya kemudian terjatuh,
Ada yang baru beberapa langkah langsung terjatuh,
Ada yang berjalan bagaikan kilat,
Ada yang berjalan perlahan dan sampai dalam keadaan bersusah payah.

Manakah kita? Sebenarnya kita bebas memilih selama masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia. Semua perilaku kita lah yang menentukan termasuk golongan mana kita kelak.

Lalu, ustadz tersebut menggambarkan neraka. Gambaran gamblang, gimana sih neraka? Seseram apa sih?
Ini juga, terkadang kita lupa dan malas membayangkannya bukan?

Dalam Q.S An-Naba' ayat 21:
78: 21. Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, 
Ya, neraka telah mengintai calon-calon penghuninya. Sehingganya ketika salah satu calon penghuninya menghadapi kematian, ketika nyawanya sampai ke tenggorokan, maka neraka itu bergetar menahan amarah. Sudah tidak sabar untuk melumat makhluk yang semasa hidupnya melakukan kerusakan dan durhaka pada Allah.

Dalam Q.S Al-Mulk ayat 7-8:
67: 7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, 
67: 8. hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" 
Dalam Q.S At-Tahrim ayat 2:
66: 6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.  
Semua yang di neraka marah akan penghuninya.
Neraka itu berwarna hitam pekat, dan dipenuhi oleh manusia dan jin.

Ya Allah, hanya kepada Engkau kami berlindung...

Semoga tulisan ini mencerahkan. Semoga saya pun tercerahkan.
Bagaimana pun cara sang ustadz menyampaikan tetaplah lebih terasa, membuat semua kami jadi terdiam saat itu.

Oh iya, satu lagi, bahkan Rasulullah pun ikut menegakkan malam-malam di 10 terakhir bulan Ramadhan, yang merupakan hamba yang dicintai Allah, telah dijanjikan surga oleh Allah, namun bukan alasan bagi beliau untuk berhenti bersujud di malam hari. Bahkan beliau berjaga-jaga, tidak tidur.

Sedangkan kita, lebih sering melakukan dosa dan jarang mengingat mati dan pedihnya azab, seharusnya kita butuh lebih banyak usaha untuk dapat dibebaskan dari api neraka.

Tidak ada komentar: